Zona Tau | Yuk
kita mebelajar memahami sejarah negara ini, Indonesia. Kita akan mengulas
kembali tentang sejarah kelam bangsa Indonesia pada tahun 1965 yaitu tentang kejamnya tragedy G 30 S/PKI.
Sebelumnya ada yang tau apa itu singkatan G 30 S/PKI itu apa? G 30 S/PKI itu singkatan dari Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia. Memang apa sih
yang terjadi pada waktu itu? Dan PKI itu pernah berbuat apa pada Negara ini
sehingga bisa di sebut kejam? Oke kita akan membahasnya daari awal mula maksud
pembentuka dari Partai Komunis Indonesia sampai ke proses pembubarannya.
Partai KomunisIndonesia atau PKI adalah partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah
Rusia dan Tiongkok dan yang pada akhirnya berhasil di hancurkan dan di bubarkan
pada tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang setelah itu. Awal mula
terbentuknya Partai Komunis ini di awali oleh seseorang yang bernama Henk
Sneevliet dan kaum sosialis Hindia Belanda dengan membentuk serikat tenaga
kerja disebuah pelabuhan pada tahun 1914 yang di berinama indies social
democratic association
(Indische Sociaal
Democratische Vereeniging-, ISDV dalam bahasa belandanya).
ISDV pada
dasarnya dibentuk oleh 85 anggota dari dua partai sosialis asal belanda yaitu
partai SDAV dan partai sosialis belanda dan kemudian menyatu dan membentuk SDAV
Komunis yang di Pimpin oleh Hindia Belanda pada kala itu. Para anggota dari
partai ISDV tersebut membawa pengaruh besart terhadap perkembangan partainya
yaitu dengan memperkenalkan ide ide marxis untuk memberikan dokterin terhadap
bangsa Indonesia supaya mencari cara untuk menentang kekuasaan colonial.
Pada bulan Oktober
tahun 1915, ISDV mulai aktif menunjukan taringnya dengan cara menerbitkan surat
kabar dengan bahasa utamanya yaitu bahasa belanda “Het Vrije Woord” yang
memiliki makna arti sebagai sebuah gerakan Kemerdekaan, Editornya bernama Adolf
Baars. ISDV pada saat itu memiliki kuarang lebih 100 orang anggota dan hanya 3
orang anggota yang berasal dari Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu,
partai ini berkembang dengan cepat setelah markasnya berpinda dari Surabaya ke
semarang serta menjadikanpartai ini radikal dan anti kapitalis.
Dibawah
kepemimpina sneevliet, anggota dari partai ISDV mulai merasa tidak puas atas
kepemimpnannya, serta menolak bekerjasama dengan pemerintahan dan berpura pura
menjadi dewan Masyarakat.pada tahun 1917 kelompok reformis ISDV memisahkan diri
dan membentuk parttai baru yaitu Partai Demokrat Sosial Belanda. Dan mulai
menunjukan taringnya dengan penerbitan pertamanya dalam bahas Indonesia yang
berjudul Soeara Merdeka. Lalu merekapun mendapatkan banyak anggota dari
kalangan tentara tentara dan pelaut belanda lalu di bentuklah “Pengawal Merah”.
Dalam jangka waktu urang lebih tiga bulan pengikutnya telah membengkak dengan
jumlah yang mencapai 300 orang dan pada akhir tahun 1917 mereka pun memberontak
di Surabaya disebuah pangkalan angkatan laut serata terbentuklah dewan soviet.
Sementara ISDV
membentuk sebuah blok dengan nama organisasi anti-kolonialis sarekat islam.
Banyak anggota sarekat islam Surabaya seperti semaun dan darsono dari solo yang
tertari dengan ideu ideu sneevliet hingga pada akhirnya banyak anggota sarekat
islam yang terbujuk untuk mendirikan revolusioneris yang lebih mendalam marxis
yang didominasi sarekat rakjat. ISDV terus bekerja sama secara Klandestin
dengan meluncukan publikasi baru dari soeara rakjat. Setelah kepergian paksa
para dewan belanda, oraginisai ini kombinasikan pekerjaan dalam sarekat islam
dan keanggotaannya pun mulai berpindah dari mayoritas belanda ke mayoritas
Indonesia denga jumlah anggota yang mencapai sekitar 400 orang pada tahun 1919.
Pembentukan dan Pertumbuhan PKI
Pada kongres
ISDV di semarang (Mei 1920), nama organisai ini dirubah menjadi Perserikatan
Komunis Hindia (PHK). Semaun adalah ketua dan darsono menjabat sebagai wakil
ketua. Sekretaris, bendahara dan tiga anggota komite lainya berasal dari pihak
belanda. PHK adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari
partai komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai pada kongres kedua
komunis Internasional pada tahun 1921. Pada periode menjelang kongres keenam
serikat islam tahun 1921, para anggota mulai menyadari strategi sneevliet,
merekapun mengambil langkah untuk menghentikannya.
Agus salim,
sekertaris organisasi memperkenalkan sebuah gerakan untuk melarang anggota
Serikat Islam memegang keanggotaan serta gelar ganda dari pihak lain dalam
kancah perjuanagan pergerakan Indonesia.keputusan tersebut serentak membuat
para anggota komunis kecewa dan menyatakan untuk keluar dari partai seperti
oposisi dari tan malaka dan semaun yang juga keluar dari gerakan karena kecewa
akan hal itu. Pada saat yang sama, pemerintah colonial belanda menyerukan
tentang pembatasan kegiatan politik dan sarekat islam memutuskan untuk lebih
fokos terhadap kegiatan keagamaan.
Semaun pergi
menuju moskow untuk menghadiri Far
Eastern Labor Conference pada awal tahun 1922. dan di indonseia, tan malaka
mencoba untuk menggerakan kembali aksi pemogokan yang dilakukan oleh pekerja
pegadaian pemerintah menjadi peogokan nasional
untku mencakup seluruh serikat buruh Indonesia. Rencana tan malak
tersebut tidak berjalan dengan lancar dan tan malaka pun di tangkap dan diber
pilihan untuk pengasingan internal atau pengasingan eksternal. Dan diapun
memilih untuk di asingkan ke Russia. Pada bulan mei 1922, semaun kembali
keindonesia setelah selam kurang lebih 7 bulan berada di Russia dan
menggantikan tan malaka dalam mengatur serikat buruh dalam satu organisasi.
Pada tanggal 22 september, di bentuklah serikat organisasi seluruh buruh
Indonesia (persatuan vekbonded hindia).
Pada kongres
selanjutnya yang di gelar ditahun 1924, semaun menekankan bahwa prioritas utama
dari partai partai komunis adalah untuk mendapatkan control dari persatuan
buruh, karena tidak akan ada revolusi yang sukses tanppa didasari oleh
persatuan. Dan sekali lagi partai ini diubah menjadi Partai Komunis Indonesia
(PKI) pada tahun 1924.
BACA JUGA : Dampak Yang Di Akibatkan Oleh Perang Dunia II
Pemberontakan di Jawa Barat dan Sumbar
Mei tahun
1925, komite exec dari komintern dalam rapat pleno memerintahkan para anggota
komunis di Indonesia untuk membentuk sebuah front anti imperialis bersatu
dengan organisasi nasionalis non-komunis. Tetapi unsur unsur extrimis di
dominasi oleh Alimin dan Muso dalam menyerukan revolusi untuk menggulingkan
pemerintah colonial belanda. Dalam sebuah konferensi di parmbanan, jawa tengah,
serikat buruh perdagangan yang di kendalikan oleh para komunis menyatakan
revolusi akan dimulai dengan pemogokan
oleh para pekerja buruh kereta api. Hali ini mengarah kepada PKI ayang
akan menggantikan Kolonial Belanda.
Pada bulan
November, para PKI mulai memberontak dengan menyerang para colonial Belanda di
Jawa Barat dan di Sumatera Barat serta di umumkannya bahwa PKI telah membentuk
sebuah republic. bersama alimin dan muso, yang merupakan pemimpin PKI pada era
tersebtu sedang tidak berada di Indonesia. Ia sedang malakukan pembicaraan
dengan tan malaka yang tidak setuju
terhadap gerakan pemberontakan tersebut sihngga aksi pemberontakan PKI
tersebut di bubarkan secara brutal oleh para jajaran colonial. Ribuan orang
terbunuh dan 13.000 orang ditahan, 1308 kader kader yag diasingkan serta 823 di
kirim ke Boven Digul, sebuah Camp tahanan di Papua. Banyak dari kalangan
aktivis non-komunis yang juga menjadi sasaran pemerintah colonial dengan alasan
pencetus pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Komunis. Dan pada awal
tahun1927 Partai Komunis Indonesia mulai dinyatakan sebagai Partai Terlarang.
Pada fase awal
dari pelarangan tersebut, Para anggota PKI dengan sengajai untuk tidak
menunjukan jati diri mereka terlebih dulu karena banyak pemimpinnya yang
tertangka dan di masukan kedalam penjara. Di tahun 1935, musso (pemimpin PKI)
kembali dari pengasingan di moskwa, uni soviet untuk menata kembali para
anggotanya yang telah lama fasip. Namun musso hanya tinggal di indonesa tidak
lama, dan PKI pun mulai bergerak di berbagai front, diantaranya Gerindo dan serikat buruh
lainnya. Perhimpunan mahasiswa di belanda pun turut andil dan berpihak Pada
PKI.
Kebangkitan PKI pasca Kemerdekaan RI
PKI kembali
mnucul di panggung politik Indonesia setelah penjajahan Jepang yang menyerah
pada tahung 1945, dan secara aktif mulai mengambil bagian dalam perebuta
kemerdekaan RI atas Belanda. Banyaknya Unit bersenjata yang berada di bawah
control PKI dan juga berpengaruhnya terhadap kmerdekaan membuat presiden
soekarno merasa khawatir pada tumbuh kembangnya pengaruh PKI terhadap masyarakat
yang dapat mengancam posisinya saat itu. Pada Februari 1948, PKI dan Partai
Sosialis membentuk Front bersama yaitu Front demokrasi rakyat. Akan tetapi
Front ini tidak bertahan lama dan pada akhirnya Partai Sosialis bergabung
dengan PKI serta PKI memiliki kendali atas milisi pesindo.
Dan pada 11
Agustus 1948, setelah dua belas tahun berada dalam pengasingan di Uni Soviet
akhirnya musso kembali ke Jakarta. Ia pun langsung mengambil untuk
merekonstruksi Partai Komunis Indonesia termasuk D.N Aidit, M.H Lukman, dan
Njoto. Pada tanggal 5 september 1948 dia memberikan sebuah pidato yang berupa
anjuran agar Indonesia bisa merapat kearah ideology Uni Soviet. Dan anjuran itu
pun berujung pada pemberontakan yang terjadi di Madiun Jawa Timur.
Pemberontakan Madiun 1948
Setelah
penandatanganan perjanjian Renville
pada tahun 1948, hasil kesepakatan yang di dapat tersebut malah lebih
menguntungkan kepada pihak Belanda. Sebaliknya, Indonesia malah dijadikan pihak
yang di rugikan denga semakin sempitnya wilayah yang dimiliki oleh Indonesia.
Banyak unit pasukan bersenjata dari partai republic yang berpulang dari zona
konflik. Hal tersebut menegaskan akan keyakinan bahwa mereka mampu melawan
bangsa PKI secara militer. Unit Gerilia dan para milisi yang dibawah pengaruh
PKI di perintahkan untuk membubarkan diri dan keluar dari keanggotaan Partai
Komunis Indonesia.
Sehingga
terjadi penolakan militer PKI yang terjadi di Madiun yang menolak untuk pergi
bersama perlecutan senjata bagi para anggota yag dibunuh pada bulan September
di tahun yang sama. Pembunuhan tersebut malah melecut pada kekerasan dan
pemberontakan. Hal tersebut di klain oleh sumber sumber militer bahwa pihak PKI
menginginkan proklamasi Republik Soviet Indonesia pada tanggal 18 September yang
menyebutkan bahwa musso lah sebagai Presiden dan Amir Syarifuddin sebagai
perdana mentrinya. Pada saat yang sama PKI mengecam untuk melakukan
Pemberontakan. Sehingga pada tanggal 30 September, madiun di ambil alih oleh
TNI dari divisi Unit Siliwangi. Dalam kejadian tersebut, ribuan kader telah
terbunuh dan 36.000 orang lainnya di penjara.
Diantara para
kader kader yang di eksekusi termasuk Musso yang berhasil di bunuh pada 30
Oktober setelah keberhasilannya dia ditangkap di desa niten, kecamatan sumurejo-Ponorogo.
Pembunuhan tersebut di duga musso mencoba untuk melarikan diri dari penjara.
Aidit dan lukman pergi kepengasingan di Republik Rakyat Tiongkok, namu tanpa
mereka PKI masih tetap berjalan dan mulai melakukan rekonstruksi Partai pada
taahun 1949.
Kebangkitan Kembali PKI
Pada tahun
1950, PKI kembali memulai kegiatan Penerbitannya dengan organ organ utmanya
yaitu Harian Rakjat dan Bintang Merah. Serta PKI mulai mengambil posisi sebagai
Partai Nasional yang dibawah Pimpinan D.N Aidit dan mendukung kebijakan
kebijakan anti Koloniali dan anti Barat yang saat itu di terapkan oleh sang
Presiden Soekarno. Aidit dan kelompok yang ada disekitarnya, termasuk pemimpin
pemimpin yang tergolong masih muda seperti Lukman, Njoto, dan Sudisman mulai
berupaya untuk menguasai Partai di tahun 1951. Pada saat itu tidak ada satupun
yang berusia dibawah 30 tahun. Dalam pimpinan Aidit, PKI makin tumbuh dengan
pesat yang pada tahun 1950 anggo mereka hanya seitar 3000-5000an menjadi
165.000 anggota pada tahun 1954 bahkan hamper menacapai angka 1,5Jt anggota di
tahun 1959. Oposisi lanjutan yang dilakukan oleh Belanda terhadap Papua selalu
di jadikan masalah yang sering diangkat oleh PKI pada tahun 1950.
Selanjutnya
pada Agustus 1951, PKI mulai melakukan serangkaian Pemogokan Pemogokan, yang
diikuti oleh tindakan perlawanan oleh pihak yang menentang terhadap PKI di
Medan dan Jakarta. Akibatnya para pempmin PKI harus kembali bergerak dibawah
tanah untuk sementara waktu. Pada bulan Februari tahu 1958 terjadilah
serangkaian kudeta yang dilakukan oleh kekuatan Pro-Amerika Serikat diantanya
oleh pihak militer dan politik sayap kanan para pemberontak yang berbasis di
wilayah Sumatera dan Sulawesi yang ingin memproklamasikan pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia pada tanggal 15 Februari. Pemerintahan Revolusioner
yang telah terbentuk ini langsung segera menangkap para anggota PKI di daerah
yang ada di bawah kendali mereka.
Pada bulan
agustus 1959 terjadi upaya atas nama Militer untuk mencegah terjadinya kongres
PKI, namun pencegahan tersebut gagal, dan konres PKI berjalan sesuai Rencana
yang telah dijadwalkan dan ditangani langsung oleh Soekarno sendiri. Pada awal
tahun 1960 soekarno meluncurkan selogan Nasakom yang berarti singkatan dari
Nasionalisme, Agama, Komunis. Dengan demikian peran PKI sebagai Mitra junior dalam
pemerintahan soekarno resmi dilembagakan.
PKI menyambut peluncuran selogan Nasakom tersebut dengan baik dan
melihatnya dari segi front persatuan multi kelas dan multi golongan.
Pemilihan Umum 1955
Pada tahun
sebelumnya, PKI memang di sukai oleh presiden soekarno kala itu karena usulan
tentang demokrasi terpimpin dan PKI merupakan pendukung aktif soekarno. Pada pemilu
tahun 1955 Partai Komunis Indonesia memperoleh suara sebanyak 16% dari
keseluruhan total suara dan menempati urutan ke empat. Partai ini memperoleh 39
kuri dari 257 kursi yang di perebutkan,
serta 80 dari 514 kursi di konstituante. pada bulan bulan selanjutnya dalam
tahun yang sama Partai ini memperoleh banyak kemajuan dalam Pemilu di beberapa
kota. Pada bulan September tahun 1957, masumi yang merupakan anggota dari
partai luar merasa tersaingi oleh Partai Komunis Indonesia dan menuntut partai
tersebut untuk di larang keberadaannya. Dan pada bulan yang bersamaan, Kantor
PKI yang berada di Jakarta mendapatkan serangan geranat.
3 Desemmber 1957,
serikat buruh yang pada umumnya berada dibawah pengaruh
PKI mulai menguasai
perusahaan perusahaan milik Belanda. Penguasaan tersebut merintis Nasionalis atas
Perusahaan perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing. Perjuangan para PKI
melawan para kapitalis asing membuat PKI merupakan salah satu dari Partai
Nasional. Pada tahun 1958 terjadi sebuah koreksi terhadap kebijakan yang
dilakukan oleh soekarno yang mulai condong ke pihak timur dikalangan militer
dan politik sayap kanan. Mereka juga menuntut agar para pemerintah pusat agar
lebih konsisten dalam melaksanakan UUDS 1950. Selain itu akibat pembagian hasil
bumi yang tidak merata antara pusat dan daerah menjadikan hal tersebut sebagai
pemicu panasnya suasana saat itu.
Meski pun PKI
merupakan pendukung soekarno, mereka tidak kehilangan otonomi politiknya. Mereka
mengecam penanganan anggaran Demokratis oleh soekarno pada bulan maret 196, dan
pada bulan juli selanjutnya harian Rakyat menerbitkan sebuah artikel yang
mengkritik sebuah kebijakan pemerintah lalu pemimpin PKI sempat di tangkap oleh
kepolisisan dan tidak lama kemudian di bebaskan kembali atas perintah dari
soekarno. Ketika gagasan tentng Malaysia, PKI maupun para komunsi Malaya menolaknya,
dan baik itu dari pihak PKI maupun partai Komunsi Malaya menganggap Pembentukan
Negara Malaysia merupakan sebagai proyek neo-kolonialisme dan neo-imperialisme
inggris dan sekutunya.
Dengan semakin
berkembanya para pendukung yang mencapai angka 3juta orang pada tahun 1965, PKI
menjadi seebuah partai komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. Pki memiliki basis yang kuat dalam sejulmah organisasi massa, seperti
SOBSI (sentral organisasi buruh seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat, Gerwani,
Barisan tani Indonesia (BTI), Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) serta Himpunan
Sardjana Indonesia (HSI). Menurut perkiraan seluruh organisasi organisasi yang
berada dibawah naungan PKI mencapai seperlima dari seluruh rakyat
Indonesia. Pada tahun 1962, PKI
menyelenggarakai Kongres partainya dan pada tahun selanjutnya pemerintah Malaysia,
Filipina, dan Indonesia teribat dalam pembahasan tentang pertikaian wilayah dan
kemungkinan tentang pembentukan Maphilindosebuah gagasan yang dikemukakan oleh
presiden Philipna Diosdado Macapagal. Namun sayang gagasan tersebut di tolak
oleh Partai Komunis Indonesia dan federal Malaysia.
Setelah itu
PKI mulai masuk kedalam pemerintahan Orde Lama dan mengusulkan Angkatan kel-5
yang terdiri atas Buruh dan Petani, pemipin PKI memiliki maksud dengan
dibentuknya ankatan kelima ini adalah harapa dapat dukungan mobilisasi massa
untuk menuntaskan Operasi Dwikora dalam menghadapi Malaysia, namun hal ini
membuat anggota TNI-AD merasa khawatir adanya penyelewengan senjata yang
dilakukan oleh pihak PKI. Pada bulan januari 1964, para PKI mulai menyita properti
yang dimiliki oleh perusahaan perusahaan milik inggris yang ada di Indonesia.
Pembunuhan Massal dan Keruntuhan PKI
Soekarno bergegas
untuk menyeimbangkan antara PKI, militer, Faksi Nasionalis, dan kelompok
kelompok islam yang terancam oleh keberadaan Partai Komunis Indonesia. Perngaruh
yang ditimbulkan oleh pertubuhan PKI menimbulkan keprihatinan dipihak Amerika
Serikat da kekuatan barat anti komunis lainnya. Sitasi politik dan ekonomi
menjadi goyah dan tidak stabil sehingga menimbulkan inflansi tahunan yang
mencapai angka leih dari 600 % dan keadaan Indonesia semakin memburuk. Para pakar
Politik merasakkekuatan PKI semakit kuaat menjelang Gerakan 30 September
sehhingga membuat para pesaing PKI mulai merasa khawatir akan dampak yyang di
timbulkan oleh PKI pada pemilu selanjutnya.
Gerakan gerakan
upaya untuk menentang PKI mulai bermunculan di beberapa daerah di Indonesia
yang di pelopori oleh Angkatan Darat. Pada bulan desember 1964, chaerul Saleh
dan Partai Murba (partai yang dibentuk oleh Pemimpin PKI Tan Malaka) menyatakan
bahwa PKI sedang melakukan rencata untuk Kudeta. PKI menuntut larangan Partai
Murba yang di ajukan keada Soekarno pada awal tahun 1965. Dalam konteks
konfrontasi dengan Malaysia, para PKI menyerukan supaya mempersenjatai Rakjat
namun Sebagian besar dari pihak tentara Angkatan darat melarang hal tersebut. Pada
tanggal 8 september memulai pengepungan selama 2 hari di gedung konsultan AS di
Surabaya. Dan pada tanggal 14 september DN Aidit mengalamatkan kepada paa
Geriliya PKI untuk mendesak para anggotanya agar waspada pada hal hal yang akan datang.
Pada tanggal
30 september, Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar unjuk rasa massal di Jakarta
yang merujuk pada krisis inflasi yang melanda selama itu. Dan pada malam 1
Oktober 1965, enam jendral senior Indonesia di bunuh dan mayatnya di buang
kedalam sumur tua didaerah lubang buaya Jakarta timur dam mengumumkan tragedy pada
keesokan harinya bahwa dewan revolusi baru telah merebut kekuasaan, serta
menyebut dirinya sebagai Gerakan 30 September ( G 30 S). dengan banyaknya jendral
yang meninggal tersebut, jendral soeharto mengambil alih kepemimpinan tentara
dan menyatakan kudeta yang gagal pada tanggal 2 Oktober. Pihak tentara dengan
sigap menyalahkan upaya kudeta PKI dan menghasut dengan cara Propaganda anti
komunis diseluruh wilayah Indonesia. Hall yang menguatkan PKI terhadap
Pembunuhan para jendral tidak meyakinkan serta mengarah pada spekulasi bahwa
keterlibatan mereka sangat terbatas, atau mungkin soeharto telah mengkambing
hitam kan kejadian tersebut pada Partai Komunis.
Dalam upaya
pembersihan para komunsi melalui aksi kekerasan berikutnya dan diperkirakan
sebanyak 500.000 komunis atau yang dicurigai di tangkap dan dibunuh secara
efektif dihilangkan. Jendral soeharto kemudian mengalakan soekarno secara
politik dan diangkat menjadi presiden pada tahun1968 karena aksinya
mengkonsolidasikan pengaruhnya atas militer dan pemerintahan. Pada 2 oktober,
basis di halim berhasil ditangkap oleh pihak tentara dilanjut dengan Harian
Rakyat yang mengambil isu dengan menerbitkan sebuah artikel yang berisi
dukungan Kudeta G30S, akan tetapi spekulasi mulai berdatangan mengenai hal
tersebut apakah itu benar benar mewakili pendapat dari para PKI. Sebaliknya
pendapat PKI saat itu adalah upaya G30S merupakan urusan internal didalam
angkatan bersenjata mereka.
Pada tanggal 6
Oktober, para cabinet Soekarno mengadakan pertemuan pertama sejak aksi 30September
lalu dan dihadiri pula oleh mentri PKI. Pertemuan tersebut mencanangkan tentang
pengesahan sebuah resolusi pengecaman aksi G30S teersebut, lalu Njoto langsung
ditangkap dan dibunuh setelah pertemuan itu. Manifestasi besar diadakan
dijakarta dua hari kemudian menuntut pelanggara PKI, dan kantor Utama milik PKI
di bakar. Pada tanggal 13 Oktober organisasi Islam Ansor mengadakan anti Unjuk
rasa Anti PKI di seluruh pulau jawa. Yang pada tanggal 18 Oktober terjadilah serangkaian pembunuhan anggota PKI
yang dilakukan oleh pihak ansor dengan korbannya mencapai seratus orang. Permusuhan
secara sistematis untuk partai pun dimulai.
Pada bulan
Desember, militer Indonesia menyatakan bahwa Aceh telah di bersihkan dari PKI,
serta partai tersebut telah dinyatakan terlarang Oleh Soeharto dan serikat
buruh Peo-PKI, SOBSI pula dinyatakan telah dilarang . penjara penjara di
Jakarta sangat penuh, hampir seluruh penjara digunakan untuk para anggota PKI. banyak
para politikus ditahan tanpa dasar alasan yang cukup jelas dan sejak saat itu
identitas bangsa Indonesia berubah secara total. Semangat anti kolonialisme
hilang dan anti komunisme menjadi dasar identitas bangsa. Kebencian terhadap sesame
bangsa Indonesia menjadi basisi untuk menjadikan siapa warga yang jahat dan
baik. Beberapa kejadian yang menggemparkan tersebut di tuangkan kedalam sebuah
novel fiksi dan juga difilemkan dengan judul yang sama yaitu ”The Year Of Living Dangerously” pada
tahun 1982.
Sampai pada
tahun 2004, mantan dari seuruh anggota PKI masih dilarang dan dimasukan kedalam
daftar buku hitam dari banyak bidang pekerjaan termasuk jika ingin bekerja
dalam bidang pemerintahan. Sebagai man
yang telah di berikan kebijakan dalam rezim soeharto yang telah dijalankan
sejak pembersihan PKI tahun 1965. Selama masa kepemimpinan presiden
Abdullrahman Wahid, ia mengundang para mantan buangan
PKI untuk kembali ke Indonesia
di tahun 1999, serta mengusulkan untuk menghilangkan batasan diskusi terbuka
atas ideologi komunis. Dalam debat pelarangan penghapusan tersebut , Wahid
mengutip dari UUD 1945 indonesia yang tidak melarang atau bahkan secara khusus
menyebutkan komunisme. Usulan wahid itu di tentang oleh beberapa kelompok
masyarakat Indonesia khususnya kelompok Islam Konservatif. Dalam sebuah protes
ditahun 2000 sebuah kelompok yang disebut front islam Indonesia berjumlah
sepuluh orang datang kejakarta terkai usulan wahid tersebut, tentara tidak
segera menolak terhadap profosal tersebut namun menjanjikan study komprehensif
dab teliti terhadap ide tersebut.